Jurusan :
Teknologi Hasil Pertanian (A)
Fakultas
: Pertanian
Kimia
organik adalah ilmu yang mempelajari tentang senyawa karbon. Kata – kata
“organik” sebenarnya telah digunakan pada abad ke 18 oleh para kimiawan untuk
menjelaskan substansi yang diperoleh dari sumber hidup seperti tumbuhan dan
binatang.
24.1
Klasifikasi senyawa organik
Hidrokarbon hanya terdiri dari unsur karbon (C) dan
hidrogen (H). Berdasarkan strukturnya (bentuk rantai karbon) hidrokarbon terbagi
menjadi alifatik dan aromatik. Hidrokarbon alifatik adalah tidak membentuk
cincin benzena. Sedangkan hidrokarbon aromatik membentuk satu atau lebih cincin
benzena.
24.2
Hidrokarbon Alifatik
Hidrokarbon alifatik terbagi menjadi alkana,
alkena dan alkuna.
·
Alkana
•
Alkana merupakan hidrokarbon alifatik jenuh,
dengan rantai terbuka dan ikatan atom karbon – karbon nya merupakan ikatan
tunggal, hidrokarbon
jenuh karena
mengandung jumlah maksimum atom
hidrogen yang
dapt berikatan dengan sejumlah atom yang ada.
•
Alkana memiliki rumus umum ( CnH2n+2.
). Namanya diakhiri dengan “-ana”
•
Alkana yang paling sederhana yaitu
Metana dengan rumus molekul CH4 (dengan n = 1)
Aturan
IUPAC untuk penamaan alkana bercabang adalah sebagai berikut :
1.
Nama alkana bercabang terdiri dari dua bagian.
Bagian pertama, dibagian depan yaitu nama
cabang (cabang-cabang)
Bagian kedua, dibagian belakang yaitu nama
rantai induk.
2. Rantai induk
merupakan rantai terpanjang dalam molekul. Bila terdapat dua atau lebih
terpanjang (sama panjang), maka yang dipilih adalah yang mempunya cabang
terbanyak.
3. Rantai induk diberi
nama alkana yang bergantung pada panjang rantai.
4. Cabang diberi nama
alkil, yaitu nama alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran menjadi il.
Rantai Alkana
Nama Hidrokarbon
|
Rumus Molekul
|
Jumlah atom C
|
Metana
|
CH4
|
1
|
Etana
|
CH3
-
CH3
|
2
|
Propana
|
CH3
–
CH2
- CH3
|
3
|
Butana
|
CH3
–
(CH2)2
- CH3
|
4
|
Pentana
|
CH3
–
(CH2)3
- CH3
|
5
|
Heksana
|
CH3
–
(CH2)4
- CH3
|
6
|
Heptana
|
CH3
–
(CH2)5
- CH3
|
7
|
Oktana
|
CH3
–
(CH2)6
- CH3
|
8
|
Nonana
|
CH3
–
(CH2)7
- CH3
|
9
|
Dekana
|
CH3
–
(CH2)8
- CH3
|
10
|
Contoh
:
CH3-CH-CH-CH2-CH2-CH3 CH3-CH2-CH-CH-CH2-CH2-CH3
2,3-dimetilheksana 4-etil-3-metilheptana
NO2 Br
CH3-CH-CH-CH2-CH2-CH3
3-bromo-2-nitroheksana
Struktur dan Nama Beberapa Gugus
Alkil
Gugus Alkil
|
Nama
|
CH3-
|
Metil
|
CH3–
CH2-
|
Etil
|
CH3
–
CH2
- CH2-
|
n-propil
|
CH3
C3H
– CH
|
Isopropil
|
CH3
–
CH2
– CH2
– CH2
-
|
Normalbutil
|
CH3
–
CH2
– CH
–
CH3
|
Sek-butil
|
CH3
–
CH
– CH2
–
CH3
|
isobutil
|
CH3
CH3
–
C –
CH3
|
Ters-butil
|
-
Reaksi dari alkana
Reaksi dari alkana umunya tidak dianggap
zat reaktif. Namun, dibawah kondisi yang sesuai alkana dapat bereaksi. Misalnya
gas alam dan bensin adalah alkana yang mengalami pembakaran yang sangat
eksotermik.
CH4
(g) + 2O2 (g) --à CO2
(g) + 2H2O (l)
DH0 = -890,4 kJ
-
Isomer
Optikal adalah isomer
yang memiliki
bentuk yang sama satu dengan
yang lain.
-
Alkana disebut sebagai sikloalkana dikarenakan alkana atom-atom karbonnya bergabung dalam bentuk
cincin.
·
Alkena
Alkena
merupakan hidrokarbon alifatik tak jenuh dengan sedikitnya meimiliki satu ikatan
rangkap, sering juga disebut olefin. Alkena dikeahui memiliki rumus umum ( CnH2n).
Alkena mengandung lebih sedikit atom hidrogen jika dibandingkan dengan alkana.
Alkena paling sederhana adalah C2H4
etilena.
Penamaan alkena
Penamaan
alkena perlu memperhatikan pemilihan rantai induk, penomoran dan penulisan
nama, sama seperti pada alkana dan seperti alkuna yangselanjutnya dibahas.
Pertama
– tama alkena diturunkan dari nama alkana yang sesuai (yang jumlah atom
karbonnya sama) hanya saja terdapat penggantian akhiran ana menjadi ena. Lalu
pemilihan rantai induk adalah rantai terpanjang yang mengandung ikatan rangkap.
Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai induk, sehingga ikatan rangkap
mendapatkan nomor terkecil.
Contoh
:

CH2
CH- CH2-
CH3
1-butena
Karena alkena memiliki Ikatan ganda oleh sebab itu tidaklah sefleksibel ikatan
tunggal pada alkana.
cis-dikloroetillena trans-dikloroetilena
(Dengan sisi sama) (dengan sisi berlawanan)
Reaksi-reaksi Alkena
Pemecahan
p+
Katalis
Reaksi Adisi


CH2 CH2(g)+
HBr(g) CH3
- CH2Br (g)


CH2 CH2(g)+
HBr(g) CH3
- CH2Br (g)
Dalam
industri, alkena dibuat dari alkana melalui pemanasan dengan katalis, yaitu
dengan proses yang disebut perengkahan atau cracking. Alkena, khususnya suku
rendah merupakan bahan baku penting dalam pembuatan plastik, karet sintesis dan
alkohol.
Dalam senyawa Isomer geometrik Alkena seperti
etana, C2H6, rotasi dari dua kelompok metil mengenai
ikatan karbon-karbon tunggal (yang merupakan ikatan sigma) cukup bebas. Panas
atau penyinaran dengan sinar biasa
digunakan tentang konversi satu isomer geometris
yang lain, proses yang disebut cis-trans pengukuran atau pengukuran geometris.
Isomer Cis lebih dapatberinteraksi dengan protein
dalam retina dibandingkan Isomer
Trans. Isomer trans terpisah
dariprotein, mengirimkan sinyal elektrik ke otak =>gambar visual.
· Alkuna
Alkuna merupakan hidrokarbon alifatik tidak
jenuh dengan sedikitnya mengandung satu karbon rangkap tiga. Alkuna memiliki
rumus umum (CnH2n-2).
Alkuna lebih tidak jenuh daripada alkena dikarenakan alkuna mengikat empat atom
hidrogen lebih sedikit dibanding dengan alkana yang sesuai.
Tata
nama alkuna
Tata nama alkuna diturunkan dari nama
alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran ana
menjadi una. Alkuna sendiri memiliki
suku terendan yaitu etuna yang lebih dikenal sebagai
asetilena (C2H2). Asetilena berupa gas tidak berwarna
(t.d.-84oC) yang dibuat melalui reaksi antara kalsium karbida dan
air:
CaC2(s)
+ 2H2O(l) C2H2(g) + Ca(OH)2(aq)
Pembuatan
gas karbid dari batu karbid digunakan oleh tukang las (las karbid). Gas karbid
umumnya memiliki bau yang tidak sedap, namum sebeenarnya gas asetilena murni
memiliki bau yang sedikit harum dan tidak berbau busuk.
24.3 Hidrokarbon Aromatik
Benzena merupakan senyawa induk dari keluarga besar zat organik
yang ditemukan oleh Michael Faraday tahun 1826. Pada tahun 1865, August Kekule
menyimpulkan bahwa molekul benzena yang terbaik dapat digambarkan dengan
struktur cincin, yaitu senyawa siklik yang terdiri dari enam atom karbon. Benzene
sendiri merupakan molekul segienam datar dengan atom-atom karbon yang terletak
pada setiap sudutnya. Molekul benzene dalam keadaan dasar mempunyai enam
electron dalam tiga orbital molekul ikatan pi, dua electron dengan spin
berpasangan disetiap orbitalnya.
Penamaan senyawa
aromatik
Penamaan
benzene monosubsituen yaitu benzene dengan satu atom H yang telah digantikan
oleh atom atau gugus atom yang lain. Awalan o- (orto-), m- (meta-), p- (para)
juga digunakan untuk menandai letak relative dua gugus substituent. Gugus yang
mengandung benzene dikurangi satu atom hydrogen (C6H5) disebut gugus fenil. Jika terdapat lebih dari satu substituen, kita harus menandai
letak gugus yang kedua relative terhadap yang pertama.
Sifat-sifat dan Reaksi Senyawa Aromatik
Benzena merupakan cairan yang tidak berwarna yang mudah terbakar
yang diperoleh terutama dari minyak bumi. Sifat kimia benzena yang paling luar
biasa adalah sifatnya yang relatif inert. Walaupun mempunyai rumus empiris yang
sama seperti asetilena (CH) dan mempunyai derajat ketidak jenuhan yang tinggi.
Apabila dibandingkan dengan etilena atau asetilena benzena dapat dikatakan jauh
kurang reaktif. Reaksi yang paling umum antara halogen dan benzena adalah
reaksi substitusi.
24.4
Kimia Gugus Fungsi
Gugus fungsi organik, yaitu gugus yang bertanggung jawab untuk
sebagian besar reaksi senyawa-senyawa induknya.
Alkohol
Semua alkohol mengandung gugus fungsi hidroksil,
OH.
Etil alkohol, atau etanol, sejauh ini adalah yang paling dikenal. Etanol biasanya
dihasilkan melalui fermentasi gula atau pati. Dengan tanpa oksigen, enzim yang
ada dalam ragi atau kultur bakteri mengkatalis reaksi itu
C6H12O6(aq) enzim 2CH3CH2OH(aq)
+ 2CO2(g)
etanol
•
Bentuk umum :
R - OH
•
Gugus fungsional : -
OH ( gugusan yang khas )
•
Rumus Umum :
CnH2n+2 O
Eter
Eter mengandung ikatan R
O
R’,
dimana R dan R’ adalah gugus hidrokarbon (aromatik atau alifatik). Eter
dihasilkan oleh reaksi antara alkoksida (mengandung ion RO-) dan
alkil halida:
NaOCH3
+ CH3Br CH3OCH3
+ NaBr
Dietil eter disiapkan pada skala industri dengan memanaskan etanol
dengan asam sulfat pada 140oC
Eter memiliki sifat
yang sangat mudah terbakar. Apabila dibiarkan diudara zat ini mempunyai
kecenderungan membentuk secara perlahan-lahan peroksida yang mudah meledak.
Aldehida dan Keton
Gugus fungsi dalam senyawa ini adalah gugus karbonil
C
O.
Pada aldehida sedikitnya terdapat satu atom hidrogen terikat pada karbon dalam
gugus karbonil. Aldehida yang paling sederhana yaitu formaldehida (H2C
O).
Keton biasanya kurang reaktif dibandingkan aldehida. Keton yang paling sederhana
adalah aseton, suatu cairan yang digunakan sebagai pelarut untuk senyawa
organik dan pembersih cat kuku.
Asam Karboksilat
Asam karboksilat merupakan asam yang mengandung gugus karboksil
COOH.
Asam karboksilat tersebar luas di alam, dapat ditemukan baik dalam tumbuhan
maupun binatang. Semua molekul protein terbuat dari asam amino, jenis khusus
asam karboksilat yang mengandung gugus amino (
NH2)
dan gugus karboksil (
COOH).
Asam karboksilat umumnya merupakan asam lemah.
Asam karboksilat bereaksi dengan alkohol untuk membentuk ester yang baunya
sedap.
Ester
Ester merupakan suatu gugus alkil, atau suatu gugus hidrokarbon. Ester
memiliki rumus umum R’COOR, yaitu R’ dapat berupa H. Ester digunakan dalam
pembuatan parfum dan pemberi rasa dalam industri gula-gula dan minuman ringan.
Gugus fungsi pada ester adalah
COOR.
Amina
Amina memiliki rumus umum R3N,
dengan R adalah gugus-gugus alkil atau gugus hidrokarbon aromatik. Amina merupakan
basa organik. Seperti semua basa, amina membentuk garam bila bereaksi dengan
asam:
CH3CH2NH2
+ HCl CH3CH2NH3+Cl-
etilamina etilamonium
klorida
Kebanyakan amina aromatik bersifat
karsinogenik. Namun amina aromatik dapa digunakan dalam pembuatan pewarna.
Amina aromatik yang paling sederhana adalah anilin yang terkenal sebagai bahan
pembuat warna.
Nama :
Cynthia
NPM :
1514051018
Jurusan :
Teknologi Hasil Pertanian (A)
Fakultas
: Pertanian
Kimia
organik adalah ilmu yang mempelajari tentang senyawa karbon. Kata – kata
“organik” sebenarnya telah digunakan pada abad ke 18 oleh para kimiawan untuk
menjelaskan substansi yang diperoleh dari sumber hidup seperti tumbuhan dan
binatang.
24.1
Klasifikasi senyawa organik
Hidrokarbon hanya terdiri dari unsur karbon (C) dan
hidrogen (H). Berdasarkan strukturnya (bentuk rantai karbon) hidrokarbon terbagi
menjadi alifatik dan aromatik. Hidrokarbon alifatik adalah tidak membentuk
cincin benzena. Sedangkan hidrokarbon aromatik membentuk satu atau lebih cincin
benzena.
24.2
Hidrokarbon Alifatik
Hidrokarbon alifatik terbagi menjadi alkana,
alkena dan alkuna.
·
Alkana
•
Alkana merupakan hidrokarbon alifatik jenuh,
dengan rantai terbuka dan ikatan atom karbon – karbon nya merupakan ikatan
tunggal, hidrokarbon
jenuh karena
mengandung jumlah maksimum atom
hidrogen yang
dapt berikatan dengan sejumlah atom yang ada.
•
Alkana memiliki rumus umum ( CnH2n+2.
). Namanya diakhiri dengan “-ana”
•
Alkana yang paling sederhana yaitu
Metana dengan rumus molekul CH4 (dengan n = 1)
Aturan
IUPAC untuk penamaan alkana bercabang adalah sebagai berikut :
1.
Nama alkana bercabang terdiri dari dua bagian.
Bagian pertama, dibagian depan yaitu nama
cabang (cabang-cabang)
Bagian kedua, dibagian belakang yaitu nama
rantai induk.
2. Rantai induk
merupakan rantai terpanjang dalam molekul. Bila terdapat dua atau lebih
terpanjang (sama panjang), maka yang dipilih adalah yang mempunya cabang
terbanyak.
3. Rantai induk diberi
nama alkana yang bergantung pada panjang rantai.
4. Cabang diberi nama
alkil, yaitu nama alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran menjadi il.
Rantai Alkana
Nama Hidrokarbon
|
Rumus Molekul
|
Jumlah atom C
|
Metana
|
CH4
|
1
|
Etana
|
CH3
-
CH3
|
2
|
Propana
|
CH3
–
CH2
- CH3
|
3
|
Butana
|
CH3
–
(CH2)2
- CH3
|
4
|
Pentana
|
CH3
–
(CH2)3
- CH3
|
5
|
Heksana
|
CH3
–
(CH2)4
- CH3
|
6
|
Heptana
|
CH3
–
(CH2)5
- CH3
|
7
|
Oktana
|
CH3
–
(CH2)6
- CH3
|
8
|
Nonana
|
CH3
–
(CH2)7
- CH3
|
9
|
Dekana
|
CH3
–
(CH2)8
- CH3
|
10
|
Contoh
:
CH3-CH-CH-CH2-CH2-CH3 CH3-CH2-CH-CH-CH2-CH2-CH3
2,3-dimetilheksana 4-etil-3-metilheptana
NO2 Br
CH3-CH-CH-CH2-CH2-CH3
3-bromo-2-nitroheksana
Struktur dan Nama Beberapa Gugus
Alkil
Gugus Alkil
|
Nama
|
CH3-
|
Metil
|
CH3–
CH2-
|
Etil
|
CH3
–
CH2
- CH2-
|
n-propil
|
CH3
C3H
– CH
|
Isopropil
|
CH3
–
CH2
– CH2
– CH2
-
|
Normalbutil
|
CH3
–
CH2
– CH
–
CH3
|
Sek-butil
|
CH3
–
CH
– CH2
–
CH3
|
isobutil
|
CH3
CH3
–
C –
CH3
|
Ters-butil
|
-
Reaksi dari alkana
Reaksi dari alkana umunya tidak dianggap
zat reaktif. Namun, dibawah kondisi yang sesuai alkana dapat bereaksi. Misalnya
gas alam dan bensin adalah alkana yang mengalami pembakaran yang sangat
eksotermik.
CH4
(g) + 2O2 (g) --à CO2
(g) + 2H2O (l)
DH0 = -890,4 kJ
-
Isomer
Optikal adalah isomer
yang memiliki
bentuk yang sama satu dengan
yang lain.
-
Alkana disebut sebagai sikloalkana dikarenakan alkana atom-atom karbonnya bergabung dalam bentuk
cincin.
·
Alkena
Alkena
merupakan hidrokarbon alifatik tak jenuh dengan sedikitnya meimiliki satu ikatan
rangkap, sering juga disebut olefin. Alkena dikeahui memiliki rumus umum ( CnH2n).
Alkena mengandung lebih sedikit atom hidrogen jika dibandingkan dengan alkana.
Alkena paling sederhana adalah C2H4
etilena.
Penamaan alkena
Penamaan
alkena perlu memperhatikan pemilihan rantai induk, penomoran dan penulisan
nama, sama seperti pada alkana dan seperti alkuna yangselanjutnya dibahas.
Pertama
– tama alkena diturunkan dari nama alkana yang sesuai (yang jumlah atom
karbonnya sama) hanya saja terdapat penggantian akhiran ana menjadi ena. Lalu
pemilihan rantai induk adalah rantai terpanjang yang mengandung ikatan rangkap.
Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai induk, sehingga ikatan rangkap
mendapatkan nomor terkecil.
Contoh
:

CH2
CH- CH2-
CH3
1-butena
Karena alkena memiliki Ikatan ganda oleh sebab itu tidaklah sefleksibel ikatan
tunggal pada alkana.
cis-dikloroetillena trans-dikloroetilena
(Dengan sisi sama) (dengan sisi berlawanan)
Reaksi-reaksi Alkena
Pemecahan
p+
Katalis
Reaksi Adisi


CH2 CH2(g)+
HBr(g) CH3
- CH2Br (g)


CH2 CH2(g)+
HBr(g) CH3
- CH2Br (g)
Dalam
industri, alkena dibuat dari alkana melalui pemanasan dengan katalis, yaitu
dengan proses yang disebut perengkahan atau cracking. Alkena, khususnya suku
rendah merupakan bahan baku penting dalam pembuatan plastik, karet sintesis dan
alkohol.
Dalam senyawa Isomer geometrik Alkena seperti
etana, C2H6, rotasi dari dua kelompok metil mengenai
ikatan karbon-karbon tunggal (yang merupakan ikatan sigma) cukup bebas. Panas
atau penyinaran dengan sinar biasa
digunakan tentang konversi satu isomer geometris
yang lain, proses yang disebut cis-trans pengukuran atau pengukuran geometris.
Isomer Cis lebih dapatberinteraksi dengan protein
dalam retina dibandingkan Isomer
Trans. Isomer trans terpisah
dariprotein, mengirimkan sinyal elektrik ke otak =>gambar visual.
· Alkuna
Alkuna merupakan hidrokarbon alifatik tidak
jenuh dengan sedikitnya mengandung satu karbon rangkap tiga. Alkuna memiliki
rumus umum (CnH2n-2).
Alkuna lebih tidak jenuh daripada alkena dikarenakan alkuna mengikat empat atom
hidrogen lebih sedikit dibanding dengan alkana yang sesuai.
Tata
nama alkuna
Tata nama alkuna diturunkan dari nama
alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran ana
menjadi una. Alkuna sendiri memiliki
suku terendan yaitu etuna yang lebih dikenal sebagai
asetilena (C2H2). Asetilena berupa gas tidak berwarna
(t.d.-84oC) yang dibuat melalui reaksi antara kalsium karbida dan
air:
CaC2(s)
+ 2H2O(l) C2H2(g) + Ca(OH)2(aq)
Pembuatan
gas karbid dari batu karbid digunakan oleh tukang las (las karbid). Gas karbid
umumnya memiliki bau yang tidak sedap, namum sebeenarnya gas asetilena murni
memiliki bau yang sedikit harum dan tidak berbau busuk.
24.3 Hidrokarbon Aromatik
Benzena merupakan senyawa induk dari keluarga besar zat organik
yang ditemukan oleh Michael Faraday tahun 1826. Pada tahun 1865, August Kekule
menyimpulkan bahwa molekul benzena yang terbaik dapat digambarkan dengan
struktur cincin, yaitu senyawa siklik yang terdiri dari enam atom karbon. Benzene
sendiri merupakan molekul segienam datar dengan atom-atom karbon yang terletak
pada setiap sudutnya. Molekul benzene dalam keadaan dasar mempunyai enam
electron dalam tiga orbital molekul ikatan pi, dua electron dengan spin
berpasangan disetiap orbitalnya.
Penamaan senyawa
aromatik
Penamaan
benzene monosubsituen yaitu benzene dengan satu atom H yang telah digantikan
oleh atom atau gugus atom yang lain. Awalan o- (orto-), m- (meta-), p- (para)
juga digunakan untuk menandai letak relative dua gugus substituent. Gugus yang
mengandung benzene dikurangi satu atom hydrogen (C6H5) disebut gugus fenil. Jika terdapat lebih dari satu substituen, kita harus menandai
letak gugus yang kedua relative terhadap yang pertama.
Sifat-sifat dan Reaksi Senyawa Aromatik
Benzena merupakan cairan yang tidak berwarna yang mudah terbakar
yang diperoleh terutama dari minyak bumi. Sifat kimia benzena yang paling luar
biasa adalah sifatnya yang relatif inert. Walaupun mempunyai rumus empiris yang
sama seperti asetilena (CH) dan mempunyai derajat ketidak jenuhan yang tinggi.
Apabila dibandingkan dengan etilena atau asetilena benzena dapat dikatakan jauh
kurang reaktif. Reaksi yang paling umum antara halogen dan benzena adalah
reaksi substitusi.
24.4
Kimia Gugus Fungsi
Gugus fungsi organik, yaitu gugus yang bertanggung jawab untuk
sebagian besar reaksi senyawa-senyawa induknya.
Alkohol
Semua alkohol mengandung gugus fungsi hidroksil,
OH.
Etil alkohol, atau etanol, sejauh ini adalah yang paling dikenal. Etanol biasanya
dihasilkan melalui fermentasi gula atau pati. Dengan tanpa oksigen, enzim yang
ada dalam ragi atau kultur bakteri mengkatalis reaksi itu
C6H12O6(aq) enzim 2CH3CH2OH(aq)
+ 2CO2(g)
etanol
•
Bentuk umum :
R - OH
•
Gugus fungsional : -
OH ( gugusan yang khas )
•
Rumus Umum :
CnH2n+2 O
Eter
Eter mengandung ikatan R
O
R’,
dimana R dan R’ adalah gugus hidrokarbon (aromatik atau alifatik). Eter
dihasilkan oleh reaksi antara alkoksida (mengandung ion RO-) dan
alkil halida:
NaOCH3
+ CH3Br CH3OCH3
+ NaBr
Dietil eter disiapkan pada skala industri dengan memanaskan etanol
dengan asam sulfat pada 140oC
Eter memiliki sifat
yang sangat mudah terbakar. Apabila dibiarkan diudara zat ini mempunyai
kecenderungan membentuk secara perlahan-lahan peroksida yang mudah meledak.
Aldehida dan Keton
Gugus fungsi dalam senyawa ini adalah gugus karbonil
C
O.
Pada aldehida sedikitnya terdapat satu atom hidrogen terikat pada karbon dalam
gugus karbonil. Aldehida yang paling sederhana yaitu formaldehida (H2C
O).
Keton biasanya kurang reaktif dibandingkan aldehida. Keton yang paling sederhana
adalah aseton, suatu cairan yang digunakan sebagai pelarut untuk senyawa
organik dan pembersih cat kuku.
Asam Karboksilat
Asam karboksilat merupakan asam yang mengandung gugus karboksil
COOH.
Asam karboksilat tersebar luas di alam, dapat ditemukan baik dalam tumbuhan
maupun binatang. Semua molekul protein terbuat dari asam amino, jenis khusus
asam karboksilat yang mengandung gugus amino (
NH2)
dan gugus karboksil (
COOH).
Asam karboksilat umumnya merupakan asam lemah.
Asam karboksilat bereaksi dengan alkohol untuk membentuk ester yang baunya
sedap.
Ester
Ester merupakan suatu gugus alkil, atau suatu gugus hidrokarbon. Ester
memiliki rumus umum R’COOR, yaitu R’ dapat berupa H. Ester digunakan dalam
pembuatan parfum dan pemberi rasa dalam industri gula-gula dan minuman ringan.
Gugus fungsi pada ester adalah
COOR.
Amina
Amina memiliki rumus umum R3N,
dengan R adalah gugus-gugus alkil atau gugus hidrokarbon aromatik. Amina merupakan
basa organik. Seperti semua basa, amina membentuk garam bila bereaksi dengan
asam:
CH3CH2NH2
+ HCl CH3CH2NH3+Cl-
etilamina etilamonium
klorida
Kebanyakan amina aromatik bersifat
karsinogenik. Namun amina aromatik dapa digunakan dalam pembuatan pewarna.
Amina aromatik yang paling sederhana adalah anilin yang terkenal sebagai bahan
pembuat warna.