LAPORAN
PRAKTIKUM KIMIA
Memperkirakan
Berlangsungnya Reaksi Redoks dengan Potensial Sel
NAMA ANGGOTA:
-AUDREA ANTONIA
-CINDI ERICA
- HEDIATI ROMAIDA
-MALEAKHI PUTRA
- EWALDO
XII.IPA
A. Tujuan
Menentukan
potensial sel dari berbagai sel
B. Teori
Sel volta atau
sel galvani adalah sel elektrokimia yang melibatkan reaksi redoks dan
menghasilkan arus listrik. Sel volta terdiri atas elektroda, tempat
berlangsungnya reaksi oksidasi disebut anoda(elektrode negative), dan tempat
berlangsungnya reaksi reduksi disebut katoda(elektrode positif).
Rangkaian sel volta terdiri atas elektrode Zn (logam Zn) yang dicelupkan ke dalam larutan ZnSO4 dan elektrode Cu (logam Cu) yang dicelupkan ke dalam larutan CuSO4.
Kedua larutan itu dihubungkan dengan jembatan garam yang berbentuk huruf U yang diisi dengan garam NaCl atau KNO3 dalam agar-agar (gelatin). Sedangkan, kedua elektrode dihubungkan dengan alat petunjuk arus, yaitu voltmeter melalui kawat.
Bila elektrode Zn dan Cu dihubungkan dengan sebuah kawat maka akan terjadi energi listrik (menghasilkan energi listrik). Untuk menjaga kenetralan listrik dari kedua larutan di atas maka kedua larutan tersebut dihubungkan dengan jembatan garam. Jembatan garam menyebabkan elekton mengalir secara terus menerus melalui kawat.
Rangkaian sel volta terdiri atas elektrode Zn (logam Zn) yang dicelupkan ke dalam larutan ZnSO4 dan elektrode Cu (logam Cu) yang dicelupkan ke dalam larutan CuSO4.
Kedua larutan itu dihubungkan dengan jembatan garam yang berbentuk huruf U yang diisi dengan garam NaCl atau KNO3 dalam agar-agar (gelatin). Sedangkan, kedua elektrode dihubungkan dengan alat petunjuk arus, yaitu voltmeter melalui kawat.
Bila elektrode Zn dan Cu dihubungkan dengan sebuah kawat maka akan terjadi energi listrik (menghasilkan energi listrik). Untuk menjaga kenetralan listrik dari kedua larutan di atas maka kedua larutan tersebut dihubungkan dengan jembatan garam. Jembatan garam menyebabkan elekton mengalir secara terus menerus melalui kawat.
Potensial sel
(Eosel) adalah potensial listrik yang dihasilkan oleh suatu sel volta. Besarnya
potensial sel dari suatu reaksi redoks dalam sel volta dapat ditentukan
melalui:
1. Percobaan dengan menggunakan voltmeter atau potensiometer.
2. Perhitungan berdasarkan data potensial elektroda unsur-unsur sesuai dengan reaksinya.
Potensial elektroda merupakan ukuran besarnya kecenderungan suatu unsur untuk melepas atau menyerap elektron. Untuk membandingkan kecenderungan oksidasi atau reduksi dari suatu elektroda pembanding yaitu elektroda hidrogen. Potensial yang dihasilkan oleh suatu elektroda yang dihubungkan dengan elektroda hidrogen disebut potensial elektroda.
Ada dua kemungkinan:
Jika potensial electrode bertanda (+) maka electrode lebih mudah mengalami reduksi.
Jika potensial electrode bertanda (-) maka electrode lebih mudah mengalami oksidasi.
Harga potensial sel tergantung pada jenis elektroda, suhu, konsentrasi ion dalam larutan, dan jenis ion dalam larutan.
1. Percobaan dengan menggunakan voltmeter atau potensiometer.
2. Perhitungan berdasarkan data potensial elektroda unsur-unsur sesuai dengan reaksinya.
Potensial elektroda merupakan ukuran besarnya kecenderungan suatu unsur untuk melepas atau menyerap elektron. Untuk membandingkan kecenderungan oksidasi atau reduksi dari suatu elektroda pembanding yaitu elektroda hidrogen. Potensial yang dihasilkan oleh suatu elektroda yang dihubungkan dengan elektroda hidrogen disebut potensial elektroda.
Ada dua kemungkinan:
Jika potensial electrode bertanda (+) maka electrode lebih mudah mengalami reduksi.
Jika potensial electrode bertanda (-) maka electrode lebih mudah mengalami oksidasi.
Harga potensial sel tergantung pada jenis elektroda, suhu, konsentrasi ion dalam larutan, dan jenis ion dalam larutan.
C. Eksperimen
Alat dan bahan :
1. Gelas
beker 100 ml (7)
2. Penjepit
(2)
3. Voltmeter
4. Jembatan
garam
5. Elektrode
seng, tembaga, magnesium, aluminium, besi
6. Larutan
CuSO4 0,1 M
7. Larutan
ZnSO4 0,1 M
8. Larutan
MgSO4 0,1 M
9. Larutan
Al2(SO4)3 0,1 M
10. Larutan
FeSO4 0,1 M
Cara Kerja :
1. Masukkan
150 ml larutan ZnSO4 0,1 M ke dalam suatu gelas beker dan celupkan
sepotong lempeng seng dalam gelas itu.
2. Masukkan
150 ml larutan CuSO4 0,1 M ke dalam gelas beker yang lain dan
celupkan sepotong lempeng tembaga dalam gelas kimia itu.
3. Hubungkan
kedua larutan dengan jembatan garam.
4. Hubungkan
kedua lempeng logam melalui voltmeter. Jika jarum voltmeter bergerak ke arah
negatif, segera putuskan hubungan. Jika jarum bergerak ke arah positif, biarkan
dan baca beda potensialnya.
Catatlah beda potensial
tersebut dalam table pengamatan.
5. Lakukan
cara kerja 1-3 dengan pasangan setengah sel seperti tercantum dalam tabel.
Hasil Pengamatan :
Setengah
Sel Anode (-)
|
Setengah
Sel Katode (+)
|
||||
A. Cu2+/Cu
|
B.Zn2+/Zn
|
Mg2+/Mg
|
Al2+/Al
|
Fe2+/Fe
|
|
1.Cu
/Cu2+
|
0
|
0,4
|
0,2
|
0,5
|
0,3
|
2.Zn
/Zn2+
|
0,4
|
0
|
0
|
0,1
|
0
|
3.Mg
/Mg2+
|
1.1
|
0
|
0
|
0
|
0,1
|
4.Al/
Al2+
|
0,5
|
0,1
|
0
|
0
|
0,1
|
5.Fe
/Fe2+
|
0,4
|
0,1
|
0
|
0
|
0
|
D. Pembahasan
I.
1. Oksidasi Mg à
Mg2+ + 2e E0 = 2,37
Reduksi Cu2+ + 2e
à Mg2+ E0
= 0,34

Reaksi Sel Mg + Cu2+ à
Mg2+ + Cu E0
= 2,71
2. Oksidasi
Mg à
Mg2+ + 2e E0 = 2,37
Reduksi Zn2+ + 2e à
Mg2+ E0 = 0,76
+

Reaksi Sel Mg + Zn2+ à
Mg2+ + Zn E0
= 1,61
3.
Oksidasi Zn2+
à Zn2+ + 2e
E0 = 0,76
Reduksi Cu2+ +
2e à
Cu E0 = 0,37

Reaksi Sel Zn2+ + Cu2+ à
Zn2+ + Cu E0 = 1,13
II.
1.
Mg + Cu2+ à
Mg2+ + Cu E0
= 2,71 (tetap)
2.
Mg + Zn2+ à
Mg2+ + Zn E0
= 1,61 (dibalik)
1. Mg
+ Cu2+ à
Mg2+ + Cu E0
= 2,71
2. Mg
+ Zn2+ à
Mg2+ + Zn E0 = - 1,61

Zn2+
+ Cu2+ à
Zn2+ + Cu E0 = 1,13
E. Kesimpulan
Sel Volta mengubah zat kimia menjadi
energy listrik, karena melalui zat kimia dan jembatan garam dapat menghantarkan listrik, jika volt bergerak ke arah
kanan menunjukkn reaksi mudah mengalami reduksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar