Minggu, 26 Juni 2016

Kimia Organik


Jurusan            : Teknologi Hasil Pertanian (A)
Fakultas           : Pertanian
                                               
                                                                       
Kimia organik adalah ilmu yang mempelajari tentang senyawa karbon. Kata – kata “organik” sebenarnya telah digunakan pada abad ke 18 oleh para kimiawan untuk menjelaskan substansi yang diperoleh dari sumber hidup seperti tumbuhan dan binatang.
24.1 Klasifikasi senyawa organik
            Hidrokarbon hanya terdiri dari unsur karbon (C) dan hidrogen (H). Berdasarkan strukturnya (bentuk rantai karbon) hidrokarbon terbagi menjadi alifatik dan aromatik. Hidrokarbon alifatik adalah tidak membentuk cincin benzena. Sedangkan hidrokarbon aromatik membentuk satu atau lebih cincin benzena.
24.2 Hidrokarbon Alifatik
          Hidrokarbon alifatik terbagi menjadi alkana, alkena dan alkuna.
·         Alkana
          Alkana merupakan hidrokarbon alifatik jenuh, dengan rantai terbuka dan ikatan atom karbon – karbon nya merupakan ikatan tunggal, hidrokarbon jenuh karena mengandung jumlah maksimum atom hidrogen yang dapt berikatan dengan sejumlah atom yang ada.
          Alkana memiliki rumus umum ( CnH2n+2.  ). Namanya diakhiri dengan “-ana”
         Alkana yang paling sederhana yaitu Metana dengan rumus molekul CH4 (dengan n = 1)

Aturan IUPAC untuk penamaan alkana bercabang adalah sebagai berikut :
1. Nama alkana bercabang terdiri dari dua bagian.
    Bagian pertama, dibagian depan yaitu nama cabang (cabang-cabang)
    Bagian kedua, dibagian belakang yaitu nama rantai induk.
2. Rantai induk merupakan rantai terpanjang dalam molekul. Bila terdapat dua atau lebih terpanjang (sama panjang), maka yang dipilih adalah yang mempunya cabang terbanyak.
3. Rantai induk diberi nama alkana yang bergantung pada panjang rantai.
4. Cabang diberi nama alkil, yaitu nama alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran menjadi il.

Rantai Alkana

Nama Hidrokarbon
Rumus Molekul
Jumlah atom C
Metana
CH4
1
Etana
CH3 - CH3
2
Propana
CH3 – CH2 - CH3
3
Butana
CH3 – (CH2)2 - CH3
4
Pentana
CH3 – (CH2)3 - CH3
5
Heksana
CH3 – (CH2)4 - CH3
6
Heptana
CH3 – (CH2)5 - CH3
7
Oktana
CH3 – (CH2)6 - CH3
8
Nonana
CH3 – (CH2)7 - CH3
9
Dekana
CH3 – (CH2)8 - CH3
10


Contoh :
         CH3 CH3                                                                                    CHC2H5

CH3-CH-CH-CH2-CH2-CH            CH3-CH2-CH-CH-CH2-CH2-CH3
2,3-dimetilheksana                              4-etil-3-metilheptana

        NO2  Br
 


CH3-CH-CH-CH2-CH2-CH3
3-bromo-2-nitroheksana


Struktur dan Nama Beberapa Gugus Alkil

Gugus Alkil
Nama
CH3-
Metil
CH3– CH2-
Etil
CH3 – CH2 - CH2-
n-propil
           CH3

C3H – CH
Isopropil
CH3 – CH2 – CH2 – CH2 -
Normalbutil
CH3 – CH2 – CH

                    CH3
Sek-butil
CH3 – CHCH2 –

           CH3
isobutil
         CH3
 

CH3 – C –

         CH3
Ters-butil

-          Reaksi dari alkana
Reaksi dari alkana umunya tidak dianggap zat reaktif. Namun, dibawah kondisi yang sesuai alkana dapat bereaksi. Misalnya gas alam dan bensin adalah alkana yang mengalami pembakaran yang sangat eksotermik.
CH4 (g) + 2O2 (g--à  CO2 (g) + 2H2O (l)  DH0 = -890,4 kJ
-          Isomer Optikal adalah isomer yang memiliki bentuk yang sama satu dengan yang lain.
-          Alkana disebut sebagai sikloalkana dikarenakan alkana atom-atom karbonnya bergabung dalam bentuk cincin.

·         Alkena
Alkena merupakan hidrokarbon alifatik tak jenuh dengan sedikitnya meimiliki satu ikatan rangkap, sering juga disebut olefin. Alkena dikeahui memiliki rumus umum ( CnH2n). Alkena mengandung lebih sedikit atom hidrogen jika dibandingkan dengan alkana. Alkena paling sederhana adalah C2H4  etilena.
Penamaan alkena
Penamaan alkena perlu memperhatikan pemilihan rantai induk, penomoran dan penulisan nama, sama seperti pada alkana dan seperti alkuna yangselanjutnya dibahas.
Pertama – tama alkena diturunkan dari nama alkana yang sesuai (yang jumlah atom karbonnya sama) hanya saja terdapat penggantian akhiran ana menjadi ena. Lalu pemilihan rantai induk adalah rantai terpanjang yang mengandung ikatan rangkap. Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai induk, sehingga ikatan rangkap mendapatkan nomor terkecil.
Contoh :
CH2        CH- CH2- CH3
1-butena

Karena alkena memiliki Ikatan ganda oleh sebab itu tidaklah sefleksibel ikatan tunggal pada alkana.
                               
      cis-dikloroetillena                                            trans-dikloroetilena
                        (Dengan sisi sama)                                       (dengan sisi berlawanan)






            Reaksi-reaksi Alkena
Pemecahan
                                p+
C2H6 (g)                     CH2    CH2 + H2
                               Katalis

             Reaksi Adisi
CH2      CH2(g)+ HBr(g)          CH3 - CH2Br (g)
CH2      CH2(g)+ HBr(g)          CH3 - CH2Br (g)
       Dalam industri, alkena dibuat dari alkana melalui pemanasan dengan katalis, yaitu dengan proses yang disebut perengkahan atau cracking. Alkena, khususnya suku rendah merupakan bahan baku penting dalam pembuatan plastik, karet sintesis dan alkohol.
Dalam senyawa Isomer geometrik Alkena seperti etana, C2H6, rotasi dari dua kelompok metil mengenai ikatan karbon-karbon tunggal (yang merupakan ikatan sigma) cukup bebas. Panas atau penyinaran dengan sinar biasa digunakan tentang konversi satu isomer geometris yang lain, proses yang disebut cis-trans pengukuran atau pengukuran geometris.
Isomer Cis lebih dapatberinteraksi dengan protein dalam retina dibandingkan Isomer Trans. Isomer trans terpisah dariprotein,     mengirimkan sinyal elektrik ke otak =>gambar visual.






·      Alkuna
Alkuna merupakan hidrokarbon alifatik tidak jenuh dengan sedikitnya mengandung satu karbon rangkap tiga. Alkuna memiliki rumus umum (CnH2n-2). Alkuna lebih tidak jenuh daripada alkena dikarenakan alkuna mengikat empat atom hidrogen lebih sedikit dibanding dengan alkana yang sesuai.
Tata nama alkuna
Tata nama alkuna diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran ana menjadi una. Alkuna sendiri memiliki suku terendan yaitu etuna yang lebih dikenal sebagai asetilena (C2H2). Asetilena berupa gas tidak berwarna (t.d.-84oC) yang dibuat melalui reaksi antara kalsium karbida dan air:
     CaC2(s) + 2H2O(l)                            C2H2(g) + Ca(OH)2(aq)
                Pembuatan gas karbid dari batu karbid digunakan oleh tukang las (las karbid). Gas karbid umumnya memiliki bau yang tidak sedap, namum sebeenarnya gas asetilena murni memiliki bau yang sedikit harum dan tidak berbau busuk.


24.3 Hidrokarbon Aromatik
Benzena merupakan senyawa induk dari keluarga besar zat organik yang ditemukan oleh Michael Faraday tahun 1826. Pada tahun 1865, August Kekule menyimpulkan bahwa molekul benzena yang terbaik dapat digambarkan dengan struktur cincin, yaitu senyawa siklik yang terdiri dari enam atom karbon. Benzene sendiri merupakan molekul segienam datar dengan atom-atom karbon yang terletak pada setiap sudutnya. Molekul benzene dalam keadaan dasar mempunyai enam electron dalam tiga orbital molekul ikatan pi, dua electron dengan spin berpasangan disetiap orbitalnya.
Penamaan senyawa aromatik
Penamaan benzene monosubsituen yaitu benzene dengan satu atom H yang telah digantikan oleh atom atau gugus atom yang lain. Awalan o- (orto-), m- (meta-), p- (para) juga digunakan untuk menandai letak relative dua gugus substituent. Gugus yang mengandung benzene dikurangi satu atom hydrogen (C6H5) disebut gugus fenil. Jika terdapat lebih dari satu substituen, kita harus menandai letak gugus yang kedua relative terhadap yang pertama.
Sifat-sifat dan Reaksi Senyawa Aromatik
Benzena merupakan cairan yang tidak berwarna yang mudah terbakar yang diperoleh terutama dari minyak bumi. Sifat kimia benzena yang paling luar biasa adalah sifatnya yang relatif inert. Walaupun mempunyai rumus empiris yang sama seperti asetilena (CH) dan mempunyai derajat ketidak jenuhan yang tinggi. Apabila dibandingkan dengan etilena atau asetilena benzena dapat dikatakan jauh kurang reaktif. Reaksi yang paling umum antara halogen dan benzena adalah reaksi substitusi.

24.4 Kimia Gugus Fungsi

Gugus fungsi organik, yaitu gugus yang bertanggung jawab untuk sebagian besar reaksi senyawa-senyawa induknya.

Alkohol
Semua alkohol mengandung gugus fungsi hidroksil, OH. Etil alkohol, atau etanol, sejauh ini adalah yang paling dikenal. Etanol biasanya dihasilkan melalui fermentasi gula atau pati. Dengan tanpa oksigen, enzim yang ada dalam ragi atau kultur bakteri mengkatalis reaksi itu
            C6H12O6(aq)                    enzim                  2CH3CH2OH(aq) + 2CO2(g)
                                                                                 etanol
         Bentuk umum          :    R  -  OH  
          Gugus fungsional   :    - OH  ( gugusan yang khas )
          Rumus Umum        :    CnH2n+2 O

Eter
Eter mengandung ikatan ROR’, dimana R dan R’ adalah gugus hidrokarbon (aromatik atau alifatik). Eter dihasilkan oleh reaksi antara alkoksida (mengandung ion RO-) dan alkil halida:
            NaOCH3 + CH3Br                  CH3OCH3 + NaBr
Dietil eter disiapkan pada skala industri dengan memanaskan etanol dengan asam sulfat pada 140oC
 Eter memiliki sifat yang sangat mudah terbakar. Apabila dibiarkan diudara zat ini mempunyai kecenderungan membentuk secara perlahan-lahan peroksida yang mudah meledak.

      Aldehida dan Keton
Gugus fungsi dalam senyawa ini adalah gugus karbonil CO. Pada aldehida sedikitnya terdapat satu atom hidrogen terikat pada karbon dalam gugus karbonil. Aldehida yang paling sederhana yaitu formaldehida (H2CO). Keton biasanya kurang reaktif dibandingkan aldehida. Keton yang paling sederhana adalah aseton, suatu cairan yang digunakan sebagai pelarut untuk senyawa organik dan pembersih cat kuku.

Asam Karboksilat
Asam karboksilat merupakan asam yang mengandung gugus karboksil COOH. Asam karboksilat tersebar luas di alam, dapat ditemukan baik dalam tumbuhan maupun binatang. Semua molekul protein terbuat dari asam amino, jenis khusus asam karboksilat yang mengandung gugus amino (NH2) dan gugus karboksil (COOH).
Asam karboksilat umumnya merupakan asam lemah. Asam karboksilat bereaksi dengan alkohol untuk membentuk ester yang baunya sedap.

       Ester
Ester merupakan suatu gugus alkil, atau suatu gugus hidrokarbon. Ester memiliki rumus umum R’COOR, yaitu R’ dapat berupa H. Ester digunakan dalam pembuatan parfum dan pemberi rasa dalam industri gula-gula dan minuman ringan. Gugus fungsi pada ester adalah           COOR.

      Amina
Amina memiliki rumus umum R3N, dengan R adalah gugus-gugus alkil atau gugus hidrokarbon aromatik. Amina merupakan basa organik. Seperti semua basa, amina membentuk garam bila bereaksi dengan asam:
            CH3CH2NH2 + HCl                                      CH3CH2NH3+Cl-
etilamina                                                    etilamonium klorida                    
Kebanyakan amina aromatik bersifat karsinogenik. Namun amina aromatik dapa digunakan dalam pembuatan pewarna. Amina aromatik yang paling sederhana adalah anilin yang terkenal sebagai bahan pembuat warna.






 Nama               : Cynthia
NPM                : 1514051018
Jurusan                        : Teknologi Hasil Pertanian (A)
Fakultas           : Pertanian
                                               
                                                                       
Kimia organik adalah ilmu yang mempelajari tentang senyawa karbon. Kata – kata “organik” sebenarnya telah digunakan pada abad ke 18 oleh para kimiawan untuk menjelaskan substansi yang diperoleh dari sumber hidup seperti tumbuhan dan binatang.
24.1 Klasifikasi senyawa organik
            Hidrokarbon hanya terdiri dari unsur karbon (C) dan hidrogen (H). Berdasarkan strukturnya (bentuk rantai karbon) hidrokarbon terbagi menjadi alifatik dan aromatik. Hidrokarbon alifatik adalah tidak membentuk cincin benzena. Sedangkan hidrokarbon aromatik membentuk satu atau lebih cincin benzena.
24.2 Hidrokarbon Alifatik
          Hidrokarbon alifatik terbagi menjadi alkana, alkena dan alkuna.
·         Alkana
          Alkana merupakan hidrokarbon alifatik jenuh, dengan rantai terbuka dan ikatan atom karbon – karbon nya merupakan ikatan tunggal, hidrokarbon jenuh karena mengandung jumlah maksimum atom hidrogen yang dapt berikatan dengan sejumlah atom yang ada.
          Alkana memiliki rumus umum ( CnH2n+2.  ). Namanya diakhiri dengan “-ana”
         Alkana yang paling sederhana yaitu Metana dengan rumus molekul CH4 (dengan n = 1)

Aturan IUPAC untuk penamaan alkana bercabang adalah sebagai berikut :
1. Nama alkana bercabang terdiri dari dua bagian.
    Bagian pertama, dibagian depan yaitu nama cabang (cabang-cabang)
    Bagian kedua, dibagian belakang yaitu nama rantai induk.
2. Rantai induk merupakan rantai terpanjang dalam molekul. Bila terdapat dua atau lebih terpanjang (sama panjang), maka yang dipilih adalah yang mempunya cabang terbanyak.
3. Rantai induk diberi nama alkana yang bergantung pada panjang rantai.
4. Cabang diberi nama alkil, yaitu nama alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran menjadi il.

Rantai Alkana

Nama Hidrokarbon
Rumus Molekul
Jumlah atom C
Metana
CH4
1
Etana
CH3 - CH3
2
Propana
CH3 – CH2 - CH3
3
Butana
CH3 – (CH2)2 - CH3
4
Pentana
CH3 – (CH2)3 - CH3
5
Heksana
CH3 – (CH2)4 - CH3
6
Heptana
CH3 – (CH2)5 - CH3
7
Oktana
CH3 – (CH2)6 - CH3
8
Nonana
CH3 – (CH2)7 - CH3
9
Dekana
CH3 – (CH2)8 - CH3
10


Contoh :
         CH3 CH3                                                                                    CHC2H5

CH3-CH-CH-CH2-CH2-CH            CH3-CH2-CH-CH-CH2-CH2-CH3
2,3-dimetilheksana                              4-etil-3-metilheptana

        NO2  Br
 

CH3-CH-CH-CH2-CH2-CH3
3-bromo-2-nitroheksana


Struktur dan Nama Beberapa Gugus Alkil

Gugus Alkil
Nama
CH3-
Metil
CH3– CH2-
Etil
CH3 – CH2 - CH2-
n-propil
           CH3

C3H – CH
Isopropil
CH3 – CH2 – CH2 – CH2 -
Normalbutil
CH3 – CH2 – CH

                    CH3
Sek-butil
CH3 – CHCH2 –

           CH3
isobutil
         CH3
 

CH3 – C –

         CH3
Ters-butil

-          Reaksi dari alkana
Reaksi dari alkana umunya tidak dianggap zat reaktif. Namun, dibawah kondisi yang sesuai alkana dapat bereaksi. Misalnya gas alam dan bensin adalah alkana yang mengalami pembakaran yang sangat eksotermik.
CH4 (g) + 2O2 (g--à  CO2 (g) + 2H2O (l)  DH0 = -890,4 kJ
-          Isomer Optikal adalah isomer yang memiliki bentuk yang sama satu dengan yang lain.
-          Alkana disebut sebagai sikloalkana dikarenakan alkana atom-atom karbonnya bergabung dalam bentuk cincin.

·         Alkena
Alkena merupakan hidrokarbon alifatik tak jenuh dengan sedikitnya meimiliki satu ikatan rangkap, sering juga disebut olefin. Alkena dikeahui memiliki rumus umum ( CnH2n). Alkena mengandung lebih sedikit atom hidrogen jika dibandingkan dengan alkana. Alkena paling sederhana adalah C2H4  etilena.
Penamaan alkena
Penamaan alkena perlu memperhatikan pemilihan rantai induk, penomoran dan penulisan nama, sama seperti pada alkana dan seperti alkuna yangselanjutnya dibahas.
Pertama – tama alkena diturunkan dari nama alkana yang sesuai (yang jumlah atom karbonnya sama) hanya saja terdapat penggantian akhiran ana menjadi ena. Lalu pemilihan rantai induk adalah rantai terpanjang yang mengandung ikatan rangkap. Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai induk, sehingga ikatan rangkap mendapatkan nomor terkecil.
Contoh :
CH2        CH- CH2- CH3
1-butena

Karena alkena memiliki Ikatan ganda oleh sebab itu tidaklah sefleksibel ikatan tunggal pada alkana.
                               
      cis-dikloroetillena                                            trans-dikloroetilena
                        (Dengan sisi sama)                                       (dengan sisi berlawanan)






            Reaksi-reaksi Alkena
Pemecahan
                                p+
C2H6 (g)                     CH2    CH2 + H2
                               Katalis

             Reaksi Adisi
CH2      CH2(g)+ HBr(g)          CH3 - CH2Br (g)
CH2      CH2(g)+ HBr(g)          CH3 - CH2Br (g)
       Dalam industri, alkena dibuat dari alkana melalui pemanasan dengan katalis, yaitu dengan proses yang disebut perengkahan atau cracking. Alkena, khususnya suku rendah merupakan bahan baku penting dalam pembuatan plastik, karet sintesis dan alkohol.
Dalam senyawa Isomer geometrik Alkena seperti etana, C2H6, rotasi dari dua kelompok metil mengenai ikatan karbon-karbon tunggal (yang merupakan ikatan sigma) cukup bebas. Panas atau penyinaran dengan sinar biasa digunakan tentang konversi satu isomer geometris yang lain, proses yang disebut cis-trans pengukuran atau pengukuran geometris.
Isomer Cis lebih dapatberinteraksi dengan protein dalam retina dibandingkan Isomer Trans. Isomer trans terpisah dariprotein,     mengirimkan sinyal elektrik ke otak =>gambar visual.






·      Alkuna
Alkuna merupakan hidrokarbon alifatik tidak jenuh dengan sedikitnya mengandung satu karbon rangkap tiga. Alkuna memiliki rumus umum (CnH2n-2). Alkuna lebih tidak jenuh daripada alkena dikarenakan alkuna mengikat empat atom hidrogen lebih sedikit dibanding dengan alkana yang sesuai.
Tata nama alkuna
Tata nama alkuna diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran ana menjadi una. Alkuna sendiri memiliki suku terendan yaitu etuna yang lebih dikenal sebagai asetilena (C2H2). Asetilena berupa gas tidak berwarna (t.d.-84oC) yang dibuat melalui reaksi antara kalsium karbida dan air:
     CaC2(s) + 2H2O(l)                            C2H2(g) + Ca(OH)2(aq)
                Pembuatan gas karbid dari batu karbid digunakan oleh tukang las (las karbid). Gas karbid umumnya memiliki bau yang tidak sedap, namum sebeenarnya gas asetilena murni memiliki bau yang sedikit harum dan tidak berbau busuk.


24.3 Hidrokarbon Aromatik
Benzena merupakan senyawa induk dari keluarga besar zat organik yang ditemukan oleh Michael Faraday tahun 1826. Pada tahun 1865, August Kekule menyimpulkan bahwa molekul benzena yang terbaik dapat digambarkan dengan struktur cincin, yaitu senyawa siklik yang terdiri dari enam atom karbon. Benzene sendiri merupakan molekul segienam datar dengan atom-atom karbon yang terletak pada setiap sudutnya. Molekul benzene dalam keadaan dasar mempunyai enam electron dalam tiga orbital molekul ikatan pi, dua electron dengan spin berpasangan disetiap orbitalnya.
Penamaan senyawa aromatik
Penamaan benzene monosubsituen yaitu benzene dengan satu atom H yang telah digantikan oleh atom atau gugus atom yang lain. Awalan o- (orto-), m- (meta-), p- (para) juga digunakan untuk menandai letak relative dua gugus substituent. Gugus yang mengandung benzene dikurangi satu atom hydrogen (C6H5) disebut gugus fenil. Jika terdapat lebih dari satu substituen, kita harus menandai letak gugus yang kedua relative terhadap yang pertama.
Sifat-sifat dan Reaksi Senyawa Aromatik
Benzena merupakan cairan yang tidak berwarna yang mudah terbakar yang diperoleh terutama dari minyak bumi. Sifat kimia benzena yang paling luar biasa adalah sifatnya yang relatif inert. Walaupun mempunyai rumus empiris yang sama seperti asetilena (CH) dan mempunyai derajat ketidak jenuhan yang tinggi. Apabila dibandingkan dengan etilena atau asetilena benzena dapat dikatakan jauh kurang reaktif. Reaksi yang paling umum antara halogen dan benzena adalah reaksi substitusi.

24.4 Kimia Gugus Fungsi

Gugus fungsi organik, yaitu gugus yang bertanggung jawab untuk sebagian besar reaksi senyawa-senyawa induknya.

Alkohol
Semua alkohol mengandung gugus fungsi hidroksil, OH. Etil alkohol, atau etanol, sejauh ini adalah yang paling dikenal. Etanol biasanya dihasilkan melalui fermentasi gula atau pati. Dengan tanpa oksigen, enzim yang ada dalam ragi atau kultur bakteri mengkatalis reaksi itu
            C6H12O6(aq)                    enzim                  2CH3CH2OH(aq) + 2CO2(g)
                                                                                 etanol
         Bentuk umum          :    R  -  OH  
          Gugus fungsional   :    - OH  ( gugusan yang khas )
          Rumus Umum        :    CnH2n+2 O

Eter
Eter mengandung ikatan ROR’, dimana R dan R’ adalah gugus hidrokarbon (aromatik atau alifatik). Eter dihasilkan oleh reaksi antara alkoksida (mengandung ion RO-) dan alkil halida:
            NaOCH3 + CH3Br                  CH3OCH3 + NaBr
Dietil eter disiapkan pada skala industri dengan memanaskan etanol dengan asam sulfat pada 140oC
 Eter memiliki sifat yang sangat mudah terbakar. Apabila dibiarkan diudara zat ini mempunyai kecenderungan membentuk secara perlahan-lahan peroksida yang mudah meledak.

      Aldehida dan Keton
Gugus fungsi dalam senyawa ini adalah gugus karbonil CO. Pada aldehida sedikitnya terdapat satu atom hidrogen terikat pada karbon dalam gugus karbonil. Aldehida yang paling sederhana yaitu formaldehida (H2CO). Keton biasanya kurang reaktif dibandingkan aldehida. Keton yang paling sederhana adalah aseton, suatu cairan yang digunakan sebagai pelarut untuk senyawa organik dan pembersih cat kuku.

Asam Karboksilat
Asam karboksilat merupakan asam yang mengandung gugus karboksil COOH. Asam karboksilat tersebar luas di alam, dapat ditemukan baik dalam tumbuhan maupun binatang. Semua molekul protein terbuat dari asam amino, jenis khusus asam karboksilat yang mengandung gugus amino (NH2) dan gugus karboksil (COOH).
Asam karboksilat umumnya merupakan asam lemah. Asam karboksilat bereaksi dengan alkohol untuk membentuk ester yang baunya sedap.

       Ester
Ester merupakan suatu gugus alkil, atau suatu gugus hidrokarbon. Ester memiliki rumus umum R’COOR, yaitu R’ dapat berupa H. Ester digunakan dalam pembuatan parfum dan pemberi rasa dalam industri gula-gula dan minuman ringan. Gugus fungsi pada ester adalah           COOR.

      Amina
Amina memiliki rumus umum R3N, dengan R adalah gugus-gugus alkil atau gugus hidrokarbon aromatik. Amina merupakan basa organik. Seperti semua basa, amina membentuk garam bila bereaksi dengan asam:
            CH3CH2NH2 + HCl                                      CH3CH2NH3+Cl-
etilamina                                                    etilamonium klorida                    
Kebanyakan amina aromatik bersifat karsinogenik. Namun amina aromatik dapa digunakan dalam pembuatan pewarna. Amina aromatik yang paling sederhana adalah anilin yang terkenal sebagai bahan pembuat warna.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar