Laporan Praktikum
Termokimia
Nama Anggota Kelompok :
· Cynthia
· Felicia
Agnes
· Tia
Rahelsa
· Widyawati
XI IPA
Praktek :
§
Reaksi Eksoterm dan Endoterm
§

Perubahan Entalpi Standar ( H )


Tahun Ajaran
2013 - 2014
Reaksi Endoterm dan Eksoterm
A. Tujuan
Mengetahui
perubahan endoterm dan eksoterm dari suatu reaksi
B. Teori
Pada reaksi
kimia umumnya, disertai dengan perpindahan efek panas.
Terdapat 2 reaksi
yaitu reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.
Pada reaksi
eksoterm, kalor dilepaskan ,kalor mengalir dari sistem ke lingkungan sehingga entalpi sistem akan
berkurang, artinya entalpi produk (Hp) lebih kecil dari pada entalpi
pereaksi (Hr). Oleh karena itu perubahan entalpinya (ΔH) bertanda
negatif.
Reaksi
Eksoterm: ΔH = Hp –Hr < 0 (negatif)
Pada reaksi
endoterm, kalor diserap (sistem menyerap energi). Oleh karena itu, entalpi sistem akan bertambah, artinya entalpi produk (Hp)
lebih besar dari pada entalpi pereaksi (Hr). Akibatnya, perubahan
entalpinya (ΔH) bertanda positif.
Reaksi
Endoterm: ΔH = Hp –Hr > 0 (positif)
C. Eksperimen
-
Alat :
Tabung reaksi
Rak tabung reaksi
Gabus ( tutup tabung reaksi)
Spatula kaca
-
Bahan :
Barium hidroksida hidrat . Ba(OH)2. 8H2O
Amonium klorida (NH4Cl)
Pita magnesium
Larutan HCl
Lakmus merah
-
Cara Kerja :
1.
Campurkan masing-masing 2 spatula Ba(OH)2. 8H2O(s) dengan NH4Cl(s)
ke dalam tabung reaksi. Aduk campuran tersebut sampai merata, lalu tutuplah
tabung reaksi dengan gabus. Peganglah dasar tabung dan rasakan temperaturnya.
Biarkan sebentar, kemudian tabung reaksi dibuka. Cium bau gas yang timbul
2.
Masukkan pita Mg ke dalam tabung reaksi
yang berisi HCl. Rasakan temperaturnya dengan memegang tabung reaksi. Masukkan
lakmus merah ke dalam larutan
-
Hasil Pengamatan :
No.
|
Kegiatan
|
Pengamatan
|
1.
2.
|
a. Pencampuran
Ba(OH)2. 8H2O(s) dan NH4Cl(s)
b. Pembauan gas
a.Pencampuran
Mg(s) dan HCl(l)
b.
Pemeriksaan larutan dengan kertas lakmus merah
|
Dasar tabung dingin
Berbau
menyengat
Terbentuk
gelembung gas, dan dasar tabung panas
Kertas
lakmus tetap berwarna merah
|
D. Pembahasan
1.
Pada reaksi Ba(OH)2
8H2O
(s) dengan NH4Cl(s)
terjadi
penurunan suhu. Reaksi kimianya
:
Ba(OH)2. 8H2O(s) + NH4Cl(s) à BaCl2(s) +
NH3(g) + H2O(l)
Bau yang menyengat disebabkan karena terbentuknya NH3
2.
Pada reaksi Mg(s) dan HCl(l)
Terjadi
pertambahan suhu dan terbentuk gelembung gas karena mengandung H2
E. Kesimpulan
Reaksi eksoterm
merupakan reaksi yang sistemnya melepaskan kalor, artinya terjadi perpindahan
energi dari sistem ke lingkungan, sedangkan reaksi endoterm adalah reaksi yang
menyerap kalor, artinya terjadi perubahan energi dari lingkungan ke sistem.
Reaksi Ba(OH)2. 8H2O(s) + NH4Cl(s) à BaCl2 + NH3 +H2O ; Endoterm
Mg(s) + HCl(l) à MgCl(s) + H2 ; Eksoterm.


A. Tujuan


B. Teori
Termokimia adalah bagian dari termodinamika
yang mempelajari
perubahan panas
yang mengikuti reaksi-reaksi kimia. Banyaknya panas yang diperlukan pada reaksi
kimia disebut panas reaksi. Menurut jenis reaksi panas, reaksi dibagi lagi
menjadi beberapa jenis antara lain yang penting adalah panas pembakaran, panas
pelarutan, panas pembentukan, dan panas netralisasi.
Pada umumnya reaksi kimia disertai
dengan efek panas , pada reaksi eksoterm, kalor dilepaskan
sedangkan pada reaksi endoterm, kalor diserap. Jumlah kalor yang berkaitan
dengan suatu reaksi bergantung pada jenis reaksi, jumlah zat yang bereaksi,
keadaan fisik zat-zat pereaksi dan hasil reaksi, serta suhu. Secara
eksperimen kalor reaksi dapat ditentukan dengan kalorimeter. Dengan menggunakan
prinsip “asas black” yang menyatakan jumlah kalor yang masuk sama dengan jumlah
kalor yang dilepaskan pada suatu sistem.
Jumlah kalor yang dilepas atau diserap dapat ditentukan dengan persamaan :

Kalor yang dihasilkan adalah kalor dengan larutan (Ql)
Qr = -Ql

C. Eksperimen
-
Alat
:
Bejana plastik
Silinder ukur
Gelas kimia
Termometer
Spatula kaca
-
Bahan :
Larutan Natrium hidroksida 50 cm3
Larutan Asam klorida 50 cm3
-
Cara Kerja :
1.
Masukkan 50cm3 larutan NaOH 1M ke dalam bejana plastic, dan masukkan 50cm3 larutan HCl 1M ke dalam bejana plastic
lainnya.
2.
Ukur temperatur kedua larutan itu.
Termometer harus dibersihkan dan dikeringkan sebelum dipindahkan dari satu
larutan ke larutan yang lain. Jika kedua temperatur larutan berbeda, tentukan
temperatur rat-rata.
3.
Tuangkan HCl ke dalam bejana plastic
yang berisi larutan NaOH, aduk larutan dan perhatikan temperatur yang
ditunjukkan oleh termometer. Dimana suhu akan naik, kemudian tetap, lalu turun.
Catat suhu tetap tersebut sebagai suhu akhir (T2)
-
Hasil Pengamatan:
Temperatur
Awal (T1)
|
Temperatur
Akhir (T2)
|
![]() |
HCl 1M
= 32 C
NaOH =
34 C
T1 rata-rata =
33 C
|
Temperatur
larutan sesudah dicampur
T2
= 38 C
|
![]()
T = T2
– T1
=
5 C
=
5 K
|
D. Pembahasan
Reaksi kimia :

1.
Massa larutan (M) = Volume larutan x
massa jenis air
= 100 cm3 x
1 g/cm3
= 100 g
Kalor yang
dihasilkan dari percobaan (q)

= 100 g x 4,2
Jk-1g-1 x 5 K
= 2100 j
= 2,1 Kj
2. 50
cm 3 NaOH 1M =
50 cm3 x 1
mol NaOH : 1000cm3
= 0,05 mol NaOH
50 cm3 HCl 1M
= 50 cm3 x 1
mol HCl : 1000cm3
= 0,05
mol HCl
3.
Persamaan reaksi = NaOH(aq)
+ HCl(aq) à NaCl(aq)
+ H2O(l)
*Dari
persamaan reaksi = 1 mol NaOH : 1 mol HCl : 1 mol H2O
*Dari
hasil percobaan =
0,05 mol NaOH ; 0,05
mol HCl ; 0,05 mol H2O
Ql = 2,1kj
Qr = -2,1 kj

= -42
Kj/mol

E. Kesimpulan
Reaksi 50ml
HCl 1M dengan 50 ml NaOH
1M dibebaskan kalor sebesar 2,1 Kj.
Maka :

Tidak ada komentar:
Posting Komentar