Sabtu, 25 Juni 2016

Laporan Praktikum Termokimia

Laporan Praktikum
Termokimia



Nama Anggota Kelompok :
·     Cynthia
·     Felicia Agnes
·     Tia Rahelsa
·     Widyawati



XI IPA

Praktek :
§ Reaksi Eksoterm dan Endoterm
§ Perubahan Entalpi Standar (    H   )



Tahun Ajaran 2013 - 2014





Reaksi Endoterm dan Eksoterm

A.  Tujuan
Mengetahui perubahan endoterm dan eksoterm dari suatu reaksi

B.  Teori
Pada reaksi kimia umumnya, disertai dengan perpindahan efek panas.
Terdapat 2 reaksi yaitu reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.
Pada reaksi eksoterm, kalor dilepaskan ,kalor mengalir dari sistem ke lingkungan sehingga entalpi sistem akan berkurang, artinya entalpi produk (Hp) lebih kecil dari pada entalpi pereaksi (Hr). Oleh karena itu perubahan entalpinya (ΔH) bertanda negatif.
Reaksi Eksoterm: ΔH = Hp –Hr < 0 (negatif) 

Pada reaksi endoterm, kalor diserap (sistem menyerap energi). Oleh karena itu, entalpi sistem akan bertambah, artinya entalpi produk (Hp) lebih besar dari pada entalpi pereaksi (Hr). Akibatnya, perubahan entalpinya (ΔH) bertanda positif.
Reaksi Endoterm: ΔH = Hp –Hr > 0 (positif)

C.  Eksperimen
-         Alat    :
           Tabung reaksi
           Rak tabung reaksi
           Gabus ( tutup tabung reaksi)
           Spatula kaca
-         Bahan  :
           Barium hidroksida hidrat . Ba(OH)2.   8H2O
           Amonium klorida (NH4Cl)
           Pita magnesium
           Larutan HCl
           Lakmus merah

-         Cara Kerja :

1.     Campurkan masing-masing 2 spatula Ba(OH)2.   8H2O(s)  dengan NH4Cl(s) ke dalam tabung reaksi. Aduk campuran tersebut sampai merata, lalu tutuplah tabung reaksi dengan gabus. Peganglah dasar tabung dan rasakan temperaturnya. Biarkan sebentar, kemudian tabung reaksi dibuka. Cium bau gas yang timbul

2.    Masukkan pita Mg ke dalam tabung reaksi yang berisi HCl. Rasakan temperaturnya dengan memegang tabung reaksi. Masukkan lakmus merah ke dalam larutan



-         Hasil Pengamatan :
No.
Kegiatan
Pengamatan
1.





2.
a. Pencampuran Ba(OH)2.   8H2O(s)   dan NH4Cl(s)

b. Pembauan gas

a.Pencampuran Mg(s) dan HCl(l)


b. Pemeriksaan larutan dengan kertas lakmus merah
Dasar tabung dingin


Berbau menyengat

Terbentuk gelembung gas, dan dasar tabung panas


Kertas lakmus tetap berwarna merah

D. Pembahasan
1.     Pada reaksi Ba(OH)2 8H2O (s)  dengan NH4Cl(s)  terjadi penurunan suhu. Reaksi kimianya :
     Ba(OH)2.   8H2O(s)  + NH4Cl(s)  à BaCl2(s) + NH3(g) + H2O(l)
Bau yang menyengat disebabkan karena terbentuknya NH3

2.     Pada reaksi Mg(s) dan HCl(l)
Terjadi pertambahan suhu dan terbentuk gelembung gas karena mengandung H2


E. Kesimpulan
Reaksi eksoterm merupakan reaksi yang sistemnya melepaskan kalor, artinya terjadi perpindahan energi dari sistem ke lingkungan, sedangkan reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor, artinya terjadi perubahan energi dari lingkungan ke sistem.

Reaksi    Ba(OH)2. 8H2O(s)  + NH4Cl(s)  à BaCl2 + NH3 +H2O  ; Endoterm
     Mg(s)  + HCl(l) à MgCl(s) +  H2  ; Eksoterm.




Perubahan Entalpi Standar (    H   )

A. Tujuan
   Menentukan perubahan entalpi standar (     H   ) reaksi antara larutan NaOH dan larutan HCl

B. Teori
   Termokimia adalah bagian dari termodinamika yang mempelajari
perubahan panas yang mengikuti reaksi-reaksi kimia. Banyaknya panas yang diperlukan pada reaksi kimia disebut panas reaksi. Menurut jenis reaksi panas, reaksi dibagi lagi menjadi beberapa jenis antara lain yang penting adalah panas pembakaran, panas pelarutan, panas pembentukan, dan panas netralisasi.
    Pada umumnya reaksi kimia disertai dengan efek panas , pada reaksi eksoterm, kalor dilepaskan sedangkan pada reaksi endoterm, kalor diserap. Jumlah kalor yang berkaitan dengan suatu reaksi bergantung pada jenis reaksi, jumlah zat yang bereaksi, keadaan fisik zat-zat pereaksi dan hasil reaksi, serta suhu. Secara eksperimen kalor reaksi dapat ditentukan dengan kalorimeter. Dengan menggunakan prinsip “asas black” yang menyatakan jumlah kalor yang masuk sama dengan jumlah kalor yang dilepaskan pada suatu sistem.
Jumlah kalor yang dilepas atau diserap dapat ditentukan dengan      persamaan :
 Q = m.c.   t
Kalor yang dihasilkan adalah kalor dengan larutan (Ql)
Qr = -Ql
   H = Qr

C. Eksperimen
-         Alat   :
         Bejana plastik
         Silinder ukur
         Gelas kimia
         Termometer
         Spatula kaca

-         Bahan :
         Larutan Natrium hidroksida  50 cm3
         Larutan Asam klorida  50 cm3

-         Cara Kerja :
1.     Masukkan 50cmlarutan NaOH  1M ke dalam bejana plastic, dan masukkan 50cmlarutan HCl 1M ke dalam bejana plastic lainnya.
2.     Ukur temperatur kedua larutan itu. Termometer harus dibersihkan dan dikeringkan sebelum dipindahkan dari satu larutan ke larutan yang lain. Jika kedua temperatur larutan berbeda, tentukan temperatur rat-rata.
3.     Tuangkan HCl ke dalam bejana plastic yang berisi larutan NaOH, aduk larutan dan perhatikan temperatur yang ditunjukkan oleh termometer. Dimana suhu akan naik, kemudian tetap, lalu turun. Catat suhu tetap tersebut sebagai suhu akhir (T2)
-         Hasil Pengamatan:
Temperatur Awal (T1)
Temperatur Akhir (T2)
Perbedaan Temperatur (    T = T2 – T1)
HCl 1M         =  32   C

 NaOH           =  34   C

T1 rata-rata    =  33   C

Temperatur larutan sesudah dicampur
        T2  = 38   C
         T   =  T2 – T1

=  5  C

=  5  K
D. Pembahasan
Reaksi kimia :
NaOH(aq)  +  HCl(aq)  à NaCl(aq) + H2O(l)          H = -42 Kj/mol

1.     Massa larutan (M)  = Volume larutan  x  massa jenis air
                                =        100 cm3       x      1 g/cm3
                                                 =    100 g
Kalor yang dihasilkan dari percobaan  (q)
                           ql  =  M  x  C  x    T
                                         = 100 g  x  4,2 Jk-1g-1  x  5 K
                                                     =  2100 j
                                                 = 2,1 Kj

2.      50 cm 3  NaOH 1M  =  50  cm3  x  1 mol NaOH  : 1000cm3
                                 =  0,05 mol NaOH

50 cm3  HCl 1M       =  50  cm3  x  1 mol HCl  :  1000cm3
                               =  0,05 mol HCl

3.      Persamaan reaksi  =  NaOH(aq) + HCl(aq)  à  NaCl(aq)  + H2O(l)
 *Dari persamaan reaksi  =  1 mol NaOH : 1 mol HCl : 1 mol H2O

*Dari hasil percobaan  =
  0,05 mol NaOH ; 0,05 mol HCl ; 0,05 mol H2O

  Ql = 2,1kj
  Qr = -2,1 kj
    H reaksi    NaOH(aq) + HCl(aq)  à  NaCl(aq)  + H2O(l) = -2,1 : 0,05 
                                                                                 =  -42 Kj/mol

                    Jadi,  NaOH(aq)  +  HCl(aq) à  NaCl(aq)  + H2O(l)            H = -42 Kj/mol


E. Kesimpulan
Reaksi  50ml  HCl  1M dengan 50 ml  NaOH  1M dibebaskan kalor sebesar 2,1 Kj.
    
Maka :
      NaOH(aq)  +  HCl(aq) à  NaCl(aq)  + H2O(l)           H = -42 Kj/mol


Tidak ada komentar:

Posting Komentar