LAPORAN PRAKTIKUM
NAMA ANGGOTA KELOMPOK :
CYNTHIA
FELICIA AGNES
TIA RAHELSA
WIDYAWATI
XI IPA
PRAKTEK
:
·
INDIKATOR ASAM BASA
·
pH LARUTAN ELEKTROLIT
Indikator
Asam Basa
A.
Tujuan
Menguji keasaman dan
kebasaan larutan dengan menggunakan indikator.
B.
Teori
Senyawa
asam basa merupakan salah satu kelompok elektrolit yang berperan dalam reaksi
kimia.
Antonie
Laurent Lavoiser menerangkan bahwa semua asam mengandung oksigen. Kemudian pada
tahun 1884, S.A Arrehenius mengemukakan teori ion dan memberikan definisi asam
basa sebagai berikut.
Asam : zat yang jika dilarutkan kedalam air
akan menghasilkan ion hidrogen (H+ )
Basa : zat yang jika
dilarutkan kedalam air akan menghasilkan ion hidroksida (OH- )
Teori
ini disempurnakan oleh Broensted-Lowry karena menganggap teori Arrhenius hanya
berlaku pada air, maka Broensted-Lowry memberikan definisi : Asam : suatu zat
yang memberikan proton hydrogen (H+ ) pada zat lain.
Basa
: suatu zat yang menerima proton dari asam.
Teori
ini juga kurang sempurna karena hanya berbicara soal pertukaran proton. G.N
Lewis melanjutkan konsep asam-basa.
Asam : suatu zat yang
dapat menerima sepasang elektron untuk membentuk ikatan kovalen.
Basa : suatu zat yang dapat memberikan
sepasang elektron pada pembentukan sebuah ikatan kovalen.
Indikator
adalah suatu senyawa organik yang bersifat asam atau basa.
4 contoh yang
dapat dijadikan indikator, antara lain :
-
Indikator alami,
terbuat dari bahan-bahan alami
-
Kertas Lakmus Merah
dan Biru, hanya dapat membedakan larutan asam atau basa tetapi tidak mengetahui
pH/pOH
-
Indikator
Universal, dalam bentuk kertas atau
cairan dan dapat mengetahui pH dari suatu larutan
-
pH meter, alat yang
mempunyai elektrode yang jika dicelupkan kedalam larutan dapat mengukur ion
hidrogen.
C.
Eksperimen
-
Alat dan Bahan
Alat dan Bahan
|
Jumlah
|
Volume
|
Tabung
reaksi
|
4
|
|
Pelat
tetes
|
1
|
|
Kertas
lakmus merah/biru
|
8
|
|
Rak
tabung reaksi
|
1
|
|
Lumpang/alu
|
1/1
|
|
Pipet
tetes
|
3
|
|
Mahkota
bunga Mawar Merah
|
2
|
|
Mahkota
bunga Kamboja Kuning
|
2
|
|
Mahkota bunga
Bougenvile
|
2
|
|
Air
suling
|
|
5
cm3
|
Air
Jeruk nipis
|
|
5
cm3
|
Larutan
gula
|
|
5
cm3
|
Air
sabun
|
|
5
cm3
|
-
Cara
kerja
1. Sobeklah
masing - masing kertas lakmus merah dan biru sepanjang 1 cm dan masukkan ke
dalam tabung reaksi atau satu lekukan pelat tetes,lalu teteskan larutan gula.
Amati dan lihatlah terjadi perubahan warna pada kertas lakmus atau tidak.
Dengan cara yang sama, ujilah larutan sabun dan air jeruk nipis.
2. Uji
larutan berikut ini dengan cara yang sama seperti nomor 1.
Apakah larutan itu bersifat asam (seperti jeruk
nipis), basa (seperti kapur), atau netral (seperti air suling)
3. Giling
mahkota bunga yang berwarna merah dengan sedikit air dalam lumping. Tempatkan
sedikit air bunga itu (1 cm3) dalam tabung reaksi dan tambahkan
sedikit air jeruk nipis. Amati dan catat apa yang terjadi. Dengan cara yang
sama, uji air kapur dengan air bunga mawar merah. Lakukan percobaan ini dengan
mahkota bunga berwarna kuning dan merah jambu.
-
Hasil
Pengamatan
1. Pengujian
dan Pengelompokkan Larutan
No
|
Bahan larutan
|
Perubahan Warna
|
Larutan Bersifat
|
|||
Kertas
lakmus merah
|
Kertas
lakmus biru
|
Asam
|
Basa
|
Netral
|
||
1.
|
Larutan Gula
|
Merah
|
Biru
|
|
|
Netral
|
2.
|
Air
jeruk
|
Merah
|
Merah
|
Asam
|
|
|
3.
|
Air
sabun
|
Biru
|
Biru
|
|
Basa
|
|
4.
|
HCl
|
Merah
|
Merah
|
Asam
|
|
|
5.
|
H2SO4
|
Merah
|
Merah
|
Asam
|
|
|
6.
|
H2O
|
Merah
|
Biru
|
|
Netral
|
|
7.
|
Ba(OH)2
|
Biru
|
Biru
|
|
Basa
|
|
8.
|
NH4OH
|
Biru
|
Biru
|
|
Basa
|
|
9.
|
NaOH
|
Biru
|
Biru
|
|
Basa
|
|
2. Pengujian
dengan Ekstrak Mahkota Bunga
No.
|
Nama Bunga/Bahan Alami yang
Diuji
|
Warna Ekstrak Mahkota
Bunga/Bahan Alami
|
Warna Ekstrak Mahkota
Setelah Ditambah
|
|
Air Jeruk
Nipis
|
Air Kapur
|
|||
1.
|
Mawar
|
Merah Muda
|
Merah Muda
|
Hijau
|
2.
|
Kamboja
|
Kuning
|
kuning
|
Kuning
|
3.
|
Bougenvile
|
Pink
|
Pink
|
kuning
|
D.
Pembahasan
PADA PERCOBAAN
PERTAMA
1.
Gula termasuk
larutan netral karena ketika kertas lakmus dicelupkan tidak ada perubahan warna
kertas lakmus.
2.
Air Jeruk Nipis
termasuk larutan asam karena ketika kertas lakmus biru dicelupkan berubah warna
menjadi merah.
3.
Air Sabun termasuk
larutan basa karena ketika kertas lakmus merah dicelupkan berubah warna menjadi
biru
PADA PERCOBAAN
KEDUA
Mahkota bunga dapat
sebagai indikator alami karena mengalami perubahan warna pada larutan
asam/basa. Namun ke akurat an nya tidak se akurat kertas lakmus, indikator
universal, dan pH meter.
E.
Kesimpulan
1.
Larutan yang
bersifat asam akan merubah kertas lakmus biru menjadi berwarna merah.
Larutan yang bersifat basa akan merubah kertas lakmus
merah menjadi berwarna biru
2.
Larutan yang
bersifat asam : Air jeruk, HCl, H2SO4
Larutan yang bersifat basa : Air Sabun, NH4OH,
NaOH,Ba(OH)2
Larutan yang bersifat netral : H2O, Larutan
Gula
3.
Berbagai bunga yang
dapat dijadikan indikator alami antara lain : Mawar, Kamboja kuning,
Bougenvile.
pH Larutan Elektrolit
A.
Tujuan
Memperkirakan pH larutan dengan beberapa indikator
B.
Teori
pH atau
derajat keasaman digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau basa yang
dimiliki oleh suatu zat, larutan atau benda.
pH normal memiliki nilai 7 sementara bila nilai pH
> 7 menunjukkan zat tersebut memiliki sifat basa sedangkan nilai pH< 7
menunjukkan keasaman. pH 0 menunjukkan derajat keasaman yang tinggi, dan pH 14
menunjukkan derajat kebasaan tertinggi.
Selain menggunakan kertas lakmus, indicator asam
basa dapat diukur dengan pH meter yang bekerja berdasarkan prinsip elektrolit/konduktivitas
suatu larutan.
Sistem pengukuran pH mempunyai tiga bagian yaitu
elektroda pengukuran pH, elektroda referensi dan alat pengukur impedansi
tinggi.
Istilah pH berasal dari "p", lambang
matematika dari negative logaritma, dan "H", lambang kimia untuk
unsur Hidrogen.
Definisi yang formal
tentang pH adalah negative logaritma dari aktivitas ion Hidrogen.
pH adalah
singkatan dari power of Hydrogen.
pH = -log[H+]
C.
Eksperimen
- Alat dan Bahan
Alat dan Bahan
|
Ukuran/Satuan
|
Jumlah/Volume
|
Tabung reaksi/rak
Pipet tetes
Larutan elektrolit A,B,C,D
Kertas lakmus merah/biru
Metil jingga
Metil merah
Fenoltalein
Bromtimol biru
|
Biasa
-
-
-
-
-
-
-
|
16/1
4
20 cm3
5/5 helai
|
-
Cara Kerja
1. Teteskan setetes elektrolit A pada:
a. Sepotong kertas lakmus
merah
b. Sepotong kertas lakmus
biru
2. Tuangkan 3 cm3
larutan elektrolit A ke dalam masing masing tabung reaksi dan tambahkan 3 tetes
larutan indikator pada setiap tabung yaitu:
a. Metil jingga pada tabung
1, c. bromtimol biru pada tabung 3,
b. Metil merah pada tabung 2, d.
fenolftalein pada tabung 4
Catat pengamatan Anda dan perkirakan pH larutan A.
3. Lakukan pemeriksaan yang
sama terhadap larutan larutan elektrolit B,C,D.
-
Hasil
Pengamatan
1.
![]() |
![]() |
Kesimpulan pH
|
||
Warna Indikator
|
Warna Indikator
|
|||
1.
2.
3.
4.
|
A
B
C
D
|
Merah
Biru
Merah
Merah
|
Merah
Biru
Merah
Biru
|
Asam
Basa
Asam
Netral
|
2.
No.
|
Larutan
|
Metil Jingga
|
Metil Merah
|
Bromtimol Biru
|
Fenolftalein
|
Harga pH Perkiraan
|
|
1.
|
A
|
Warna Indikator
|
Merah
|
Merah
|
Kuning
|
Tidak berwarna
|
3 <pH> 6,7
|
|
|
Kesimpulan pH
|
3
|
4,4
|
6,7
|
8
|
|
2.
|
B
|
Warna Indikator
|
Kuning
|
Kuning
|
Biru
|
Merah
|
4 <pH >7,6
|
|
|
Kesimpulan pH
|
4
|
6,6
|
7,6
|
10
|
|
3.
|
C
|
Warna Indikator
|
Merah
|
Merah
|
Kuning
|
Tidak berwarna
|
3 <pH > 6,7
|
|
|
Kesimpulan pH
|
3
|
4,4
|
6,7
|
8
|
|
4.
|
D
|
Warna Indikator
|
Merah
|
Kuning
|
Biru
|
Merah
|
3 <pH > 7,6
|
|
|
Kesimpulan pH
|
3
|
6,6
|
7,6
|
10
|
D.
Pembahasan
Pada percobaan pertama :
1.
larutan A dimasukan kertas lakmus biru berubah menjadi
merah menandakan larutan A bersifat asam.
2.
larutan B dimasukan kertas lakmus merah berubah menjadi
biru menandakan larutan B bersifat basa.
3.
larutan C dimasukan kertas lakmus biru berubah menjadi
merah menandakan larutan C bersifat asam.
4.
Larutan D tidak menyebabkan perubahan pada kertas lakmus,
menandakan larutan tersebut bersifat netral.
Pada percobaan kedua :
Keempat larutan/larutan A,B,C,D
ditambahkan 4 macam larutan indikator (metil jingga, metil merah, bromtimol
biru, fenolftalein) dengan melihat perubahan warna dan kesimpulan pH dapat
diketahui harga pH perkiraan.
E. Kesimpulan
Percobaan dengan menggunakan kertas lakmus hanya dapat diketahui sifat
larutan tetapi tidak menunjukan harga pH perkiraan. Sedangkan, pada percobaan
dengan 4 macam indikator dapat diketahui sifat keempat larutan disertai dengan
harga pH perkiraan sebagai berikut :
-
Larutan A pHnya = 3 <pH> 6,7
-
Larutan B pHnya = 4 <pH >7,6
-
Larutan C pHnya = 3 <pH > 6,7
-
Larutan D pHnya = 3 <pH > 7,6
Tidak ada komentar:
Posting Komentar